Berjarak
sekitar 90 km dari Kota Makassar, Kabupaten Jeneponto belum dijadikan
sebagai tujuan utama wisatawan di Sulawesi Selatan. Padahal, Kabupaten
dengan julukukan “Bumi Turatea” ini menyimpan sejuta pesona yang membuat anda
tidak akan menyesal jika berkunjung kesana.
1. Air
Terjun Tama’lulua Bossolo
Air
terjun Tama’ Lulua atau biasa disebut air terjung Bossolo berada di Desa Ramba,
Kecamatan Rumbia. Jarak tempuh dari kota Jeneponto sekitar 30 Km yang dapat
diakses menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Destinasi
ini baru populer pada awal Bulan Januari lalu melalui media sosial Twitter,
Instagram maupun Facebook. Bagaimana tidak, air terjun Tama’luluan menawarkan
pesona yang jarang anda temukan di air terjun tempat lain.
Sebab,
keindahan air terjun Tama’lulua dapat anda nikmati dari atas perbukitan nan
hijau. Pastinya ini, dapat menghilangkan penat atau beban di pikiran anda.
Termasuk
air terjun dengan tebing yang tinggi menambah pesonanya. Ini ditambah air
jernih mengalir deras dari ketinggian dapat anda gunakan untuk mandi dan
berendam.
Tak jauh
dari Air terjun Tama’lulua terdapat gua besar yang dapat menampung ratusan
orang. Konon katanya tempat ini dulunya dijadikan base camp oleh tentara
Belanda.
Nah,
tunggu apalagi silahkan langkahkan kakimu kesana.
2. Air Terjun Boro
Kabupaten
Jeneponto ternyata menyimpan potensi wisata yang luar biasa. Dimana terdapat
banyak obyek wisata alam yang sangat potensial untuk dikunjungi.
Salah
satunya, Boro yang terletak di Dusun Boro, Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia,
Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Lokasinya berada sekitar 30 kilometer di
utara pusat Kabupaten Jeneponto, sekitar 200 meter dari jalan poros
Kelara-Rumbia.
Air
Terjun Boro memiliki daya tarik tersendiri. Yaitu ketinggiannya yang mencapai
30 meter, yang membuat aliran airnya sangat deras sehingga banyak pengunjung
maupun masyarakat sekitar yang mandi langsung di bawah air terjun tersebut.
Rasanya seperti dipijit-pijit.
Berdiri
di bawahnya, seakan mengubur kesan: Jeneponto gersang. Hijau pepohonan yang
rimbun, sejuknya tidak main-main. Napas terasa panjang, terik matahari nyaris
tak terasa.
Namun,
tidak gampang menembus air terjun Boro. Cukup terjal dan hanya bisa ditempuh
dengan jalan kaki dengan melewati semak belukar. Penasaran ingin merasakan
sensasinya? Tunggu apalagi.
3. Pemakaman Bangsawan Binamu
Bagi
anda penggemar wisata sejarah, harus memasukkan destinasi wisata ini ke dalam
list tempat wisata yang harus anda kunjungi. Kompleks Makam Raja-raja Binamu
berada di Desa Bontoramba, Kabupaten Jeneponto.
Kompleks
ini juga sering disebut Cagar Budaya Makam Raja-raja Binamu, karena terlihat
dari bentuk makam yang berundak dan terbuat dari patu pahat persegi yang
identik dengan zaman batu atau purbakala.
Kompleks
ini adalah area pemakaman bangsawan dari Kerajaan Binamu. Untuk menuju Desa
Bontoramba sebenarnya tidaklah sulit, karena hanya berjarak tiga kilometer dari
jalan poros Sulawesi Selatan di Kecamatan Tamalatea.
Cagar
Budaya Makam Raja-raja Binamu merupakan salah satu situs budaya yang
dilindungi. Kompleks makam ini diresmikan pada tanggal 11 Agustus tahun 1984,
yang sebelumnya diadakan perbaikan mulai tahun 1981. Di dalam kompleks makam
ini terdapat kurang lebih 639 buah makam yang beraneka bentuk dan ukuran.
Makam-makam
yang ada disini diklasifikasikan menjadi tiga golongan menurut ukurannya. Yakni
makam ukuran besar, sedang dan kecil. Yang membuat makam ini berbeda
dengan makam lain adalah, pada umumnya makam-makam disini bentuknya
berundak-undak, dengan bahan papan batu yang memiliki tiga bagian, bagian alas
yang terpendam di tanah, bagian tubuh yang berupa dinding batu berpahat, dan
bagian kepala tempat nisan ditancapkan.
Bentuk
nisan dan pola ragam hiasnya pun berbeda dengan makam lain. Nisan yang ada di
Cagar Budaya Raja-raja Binamu memiliki bentuk diantaranya nisan arca, bentuk
pallus, gadah, dan pipih
4. Air Terjun Lembah Impian
Air
terjun lembah impian, sesuai dengan namanya tempat ini berada pada sebuh lembah
di dusun Kampung Beru Desa Bontomanai Kec. Rumbia. Berjarak 10 kilometer dari
utara pusat Kabupaten Jeneponto atau sekitar 200 meter dari jalan poros
Kelara-Rumbia.
Setelah
sampai di gerbang menuju Air Terjun Lembah Impian anda harus berjalan kaki yang
ditempu sekitar 20-30 menit. Mengingat medan yang harus dilalui yang terjal dan
licin. Namun, perjalanan anda tak akan sia-sia dengan pesona yang akan anda
lihat.
Sebuah
air terjun dengan ketinggian sekitar 100 meter memberikan sensai tersendiri.
Apalagi pepohonan yang rimbun nan sejuk menambah keindahan Air Terjun Lembah
Impian.
Keunikan
lain yang anda akan temukan yakni adanya batu bergambar serta monyek putih yang
berada di pohon. Tak jauh dari Air Terjun Lembah Impian anda akan menemukan gua
bersejarah yang terdapat sumur didalamnya.
5. Lembah Hijau Rumbia
Anggapan
atu penilaian bahwa Kabupaten Jeneponto adalah wilayah gersang harus anda buang
jauh-jauh. Sebab, kabupaten ini punya potensi wisata alam yang identik dengan
air.
Salah
satunya Lembah Hijau Rumbia atau biasa disingkat (LHR). Destinasi ini terletak
di Desa Tompobulu Kecamatan Rumbia.
LHR kini
telah dikelolah dengan baik oleh salah satu perusahaan swasta berdedikasi
pelestarian alam menawarkan destinasi udara sejuk dan lanskap hijau.
Sejak
dulu, Kampung Rumbia tempat LHR dijuluki sebgai kampung bambu. Jadi
jangan heran desain modern villa, gazebo, kafe, aula dan yang lainnya terbuat
dari bahan baku bambu.
Adapun
wahana yang disajikan yakni kolam bermain anak-anak hingga dewasa, flying fox,
rumah pohon, lahan camp, serta dilengkapi alat permainan tradisional yang
terbuat dari bambu.
Kenyamanan
pengunjung akan lebih terjaga, sebab selain menawarkan berbagai wahana, lokasi
ini pun berada di antara puluhan pematang sawah. Sehingga nuansa alamnya lebih.
6. Bukit Gantarang Buleng
Bukit
Gantarang Buleng. Lokasi wisata ini merupakan wisata alam yang menarik,
didalamnya menyimpan potensi alam antara lain adanya bentukan batu alam sarang
lebah, gua jodoh dan pohon unik tapak kaki turunan raja Binamu menurut mitos,
serta air terjun alami.
Akses
jalan menuju temapat ini sudah dapat dilalui mobil dan motor dengan jarak
sekitar 12 Km dari kota Kecamatan Kelara, namun terdapat akses yang lebih dekat
dan aman dari kecamatan Taroang hanya menempuh jalan sekitar 3 km.
Selain
potensi wisata alam juga kemungkinan besar lokasi wisata alam ini dapat menjadi
obyek penelitian sejarah dan arkeologi karena di lokasi ini, banyak ditemukan,
fosil dan peninggalan masa lalu misalnya tapak kaki dihamparan batu endapan.
7. Birtaria Kassi
Obyek
wisata Birta Ria yang dikenal dengan sebutan Kassi adalah magnet Kabupaten
Jeneponto untuk menyedot wisawatan. Pesona alam dan pantai akan mengundang
decak kagum pengunjung yang datang ke tempat ini. Dengan pesona pantai dan
nuansa alamnya yang menyajikan kesejukan, menjadikannya sebagai alternatif
tamasya warga Turatea dan sekitarnya.
Kawasan
Birta Ria Kassi terletak di Desa Tonro Kassi, Kecamatan Tamalatea,
KabupatenJeneponto. Luas obyeknya mencapai empat hektare. Jarak dari Kota
Makassar, menuju obyek kurang lebih 60 kilometer.
Letaknya
sangat strategis, hanya 200 meter dari jalan propinsi. Dari Kota Jeneponto,
anda dapat menempuh jarak 20 kilometer atau satu jam perjalanan. Kawasan
ini dilengkapi dengan fasilitas kolam renang
8. Air Terjun Je’ne Ariba
Mengunjungi
Jeneponto tak lengkap rasanya bila tidak ke Air terjun Je’ne Ariba. Je’ne Ariba
berada di Desa Kapita kecamatan Bangkala.
Air
terjun Je’ne Ariba ini memiliki keunikan tersendiri untuk ditelusuri. Di mana
saat memasuki kawasan ini, para pengunjungnya akan dijamu dengan keindahan
pegunungan yang cukup memukau dan mempesona. Selanjutnya menuju ke arah obyek,
pengunjung kembali diwajibkan untuk menelusuri perkebunan jagung, jambu menteh
dan tambak ikan.
Ini
tentu saja menjadi keasyikan dan tantangan tersendiri bagi Anda yang suka
berpetualang ke alam bebas. Sekilas, perjalanan akan sangat melelahkan saat
menuju lokasi Je’ne Ariba, tapi Anda tak perlu khawatir mengingat keindahan
alam yang bertebaran di seputar jalan menuju area air terjun membuat kita tak
merasakan hal ini.
Malah
sebaliknya decak kagum selalu datang menghampiri. Kesejukan air telaga di Je’ne
Ariba sangat bening dan segar. Di kawasan ini sangat sering digunakan sebagai
tempat rekreasi masyarakat umum bersama keluarga, khususnya pada hari Minggu
yang juga bersamaan hari pasar di seputaran desa Kapita ini. Jarak tempuh
wisata Je’ne Ariba sekitar 25 km dari kota Jeneponto.
9. Sungai Ta’lambua
Aliran
Sungai Ta’lambua di Dusun Bontolebang, Desa Paitana, Kec. Turatea, Kab.
Jeneponto memiliki nilai eksotis tersendiri.
Dimana
selain alirannya yang menguji adrenalin anda, di sekitar sungai anda dapat
menemukan bebatuan karst yang jarang anda temukan di tempay lain. Tak sedikit
memiliki ukuran raksasa.
Suara
aliran sungai juga memberikan sensasi ketenangan yang akan membuat liburan
semakin berkwalitas.
10. Air Terjun Kara’ngasa
Air
Terjun Kara’ngasa terletak di Jl. Kara’ngasa Desa Lebang Manai (perbatasan
Jeneponto dan Bantaeng) akses menuju lokasi air terjun ini dapat ditempuh
sekitar 15 menit dengan medan jalan yang kurang mulus.
Sedangkan
untuk menuju air terjun ini dapat ditempuh sekitar 10 menit dengan jalan kaki
dan melewati medan yang cukup terjal dan licin, dilokasi ini terdapat 2 air
terjun yang sangat indah dengan panorama air terjun yang berbeda. Jika ingin
berkunjung ke tempat ini ada baiknya kita bertanya kepada warga sekitar agar
tidak tersesat di jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar