MENU

Sabtu, 10 September 2016

6 Cara Bumi Hancur Menurut Ilmuan

Teori Tentang Kiamat Pertama: The Big Crunch
Teori paling meyakinkan tentang penciptaan alam semesta adalah teori Big Bag. Dimana pada awalnya semua zat ini adalah satu, dan satu hal mengakibatkan alam semesta meledak, yang membuat alam semesta ini mengembang begitu luasnya, sampai sekarang ini.
Teori Big Crunch, adalah kebalikan dari teori Big Bang. Semua zat mengembang keluar alam semesta akan dipengaruhi oleh gravitasi alam semesta kita. Berdasarkan salah satu teori tentang kiamat ini, gravitasi pada akhirnya akan mengakibatkan perluasan melambat, dan pada titik tertentu akan tergulung masuk kembali. Kontraksi akan terjadi dimana semua material, yaitu planet, bintang, galaksi, lubang hitam, akan kembali ke satu zat utuh, dan akan melenyapkan semua hal.
Tetapi teori ini sendiri mungkin tidak akan terjadi, karena kita sekarang ini mendapati bahwa alam semesta masih saja menjadi lebih luas dengan tingkat kecepatan yang tinggi.
Teori Tentang Kiamat Kedua: The Big Bounce
Teori Big Bounce mirip dengan teori Big Crunch, tetapi teori tentang kiamat ini jauh lebih optimis. Tetapi dalam teori ini, kompresi yang dihasilkan oleh Big Crunch akan menghasilkan Big Bang lainnya, dan alam semesta akan dimulai kembali. Jadi, dalam teori ini, semua hal tidak benar-benar dihancurkan, tetapi “didaur ulang.”
Fisika tentu saja tidak menyukai penjelasan ini, jadi beberapa ilmuwan mengklaim bahwa mungkin alam semesta tidak tergulung masuk kembali, tetapi tepi dari alam semesta ini akan menjadi sangat dekat satu sama lain sehingga tepi alam semesta ini akan ditolak oleh kekuatan yang mirip dengan kekuatan yang menolak bola saat Anda memantulkannya di lantai. Teori  Big Bounce ini akan sangat mirip dengan Big Bang, dan akan memproduksi alam semsta baru. Dalam teori ini, alam semesta kita adalah alam semesta seri pertama, atau alam semesta seri ke-400. Tidak ada satu carapun untuk mengetahui.

Teori Tentang Kiamat Ketiga: Vacuum Metastability Event

Salah satu teori tentang kiamat ini menjelaskan tentang ide bahwa alam semesta eksis dalam kondisi, yang secara fundamental, tidak stabil. Jika Anda memperhatikan nilai dari partikal fisika kuantum, beberapa orang mengatakan bahwa alam semesta kita sedang “berjungkat-jungkit” diujung stabilitas. Jadi, beberapa ilmuwan berteori bahwa milyaran tahun dari sekarang, alam semesta akan “jatuh ke tepi.” Saat hal ini terjadi, pada suatu tempat dalam alam semesta, sebuah gelembung akan muncul. Setelah itu, gelembung tersebut akan mengembang dalam kecepatan cahaya dan menghancurkan semua hal yang disentuhnya.
Tetapi jangan khawatir: alam semesta tetap masih ada. Gelembung ini adalah alam semesta “yang serupa tapi tak sama.” Hukum fisika akan berubah, dan mungkin saja siklus hidup itu sendiri.

Teori Tentang Kiamat Keempat: The Time Barrier

Jika kita mencoba untuk mengkalkulasi probabilitas dalam multiverse, kita akan menemukan masalah yang sama seperti alam semesta dengan waktu yang tak terbatas: Semua hal memiliki 100 persen kemungkinan untuk terjadi. Untuk mengatasi hal ini, para ilmuwan menggunakan sebagian kecil alam semesta untuk menghitung kemungkinan yang akan terjadi didalamnya. Hal ini membuat kalkulasi yang dilakukan berhasil, tetapi batasan yang mereka buat selalu memotong alam semesta pada tepi luar dari sebagian kecil alam semesta yang diambil sebagai sampel. Jadi, Anda mungkin memotong ujung atas Kalimantan jika Anda menggambar lingkaran ditengah-tengah peta Indonesia.
Karena hukum fisika tertolak dalam multiverse tak terbatas, satu-satunya cara untuk membuat hukum fisika masuk akal yaitu jika batasan tersebut benar adanya, batasan fisik tersebut sebenarnya bisa menjadi lebih luas. Jadi, beradasarkan fisika, teori tentang kiamat ini menjelaskan bahwa disuatu waktu, setelah 3.7 milyar tahun, kita akan melampaui batasan waktu tersebut, dan disitulah kiamat akan terjadi.

Teori Tentang Kiamat Kelima: Multiverse


Dalam salah satu teori tentang kiamat, yaitu telori multiverse, kiamat itu tidak terjadi sama sekali. Karena alam semesta itu tidak terhitung banyaknya, dan semua alam semesta ini mungkin masuk atau keluar dari eksistensi. Jadi, di alam semesta lain mungkin sedang terjadi Big Bang sekarang, dan alam semesta kita mungkin akan berakhir dengan Big Crunch. Tetapi hal itu tidaklah penting, karena dalam multiverse, alam semesta kita adalah salah satu alam semesta dari alam semesta yang tidak terbatas jumlahnya, dan masih ada “alam semesta” yang lebih besar diluar sana. Alam semesta adalah semua hal, apapun itu yang mewujudkan dirinya sendiri.
Meskipun waktu itu sendiri bisa habis dalam alam semesta lain, dalam teori multiverse, alam semesta baru itu terbentuk sepanjang waktu. Berdasarkan fisika, jumlah alam semesta baru akan selalu lebih besar daripada alam semesta lama. Jadi teorinya, jumlah alam semesta ini makin meningkat.

Teori Tentang Kiamat Keenam: The Eternal Universe

Salah satu teori tentang kiamat, yang selalu didengungkan sejak zaman dulu. Konsep ini adalah salah satu konsep pertama yang diciptakan manusia tentang sifat alami alam, tetapi ada hal baru dalam teori ini yang sedikit lebih serius.
Alih-alih dimulainya waktu sejalan dengan Big Bang, waktu itu sendiri bisa jadi telah ada sebelumnya, dan Big Bang bisa saja terhadi karena akibat tabrakan dari dua brane (struktur semacam selimut yang ada diluar angkasa, yang membentuk eksistensi yang lebih tinggi). Dalam teori ini, alam semesta terbentuk semacam siklus, dan akan terus mengembang selamanya.
Kita dapat mengetahui ini secara pasti dalam 20 tahun kedepan. Para ilmuwan telah meluncurkan satelit Planck yang melakukan survei alam semesta untuk pola radiasi, untuk memprediksi teori alam semesta manakah yang benar. Memang cukup lama, tetapi begitu manusia mengetahui pola radiasi yang ada, kita dapat memahami lebih lanjut bagaimanakah alam semesta dimulai, dan bagaimanakah akhirnya nanti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar