Teori
paling meyakinkan tentang penciptaan alam semesta adalah teori Big Bag. Dimana
pada awalnya semua zat ini adalah satu, dan satu hal mengakibatkan alam semesta
meledak, yang membuat alam semesta ini mengembang begitu luasnya, sampai
sekarang ini.
Tetapi
teori ini sendiri mungkin tidak akan terjadi, karena kita sekarang ini
mendapati bahwa alam semesta masih saja menjadi lebih luas dengan tingkat
kecepatan yang tinggi.
Teori
Tentang Kiamat Kedua: The Big Bounce
Teori
Big Bounce mirip dengan teori Big Crunch, tetapi teori tentang kiamat ini jauh
lebih optimis. Tetapi dalam teori ini, kompresi yang dihasilkan oleh Big Crunch
akan menghasilkan Big Bang lainnya, dan alam semesta akan dimulai kembali.
Jadi, dalam teori ini, semua hal tidak benar-benar dihancurkan, tetapi “didaur
ulang.”
Fisika
tentu saja tidak menyukai penjelasan ini, jadi beberapa ilmuwan mengklaim bahwa
mungkin alam semesta tidak tergulung masuk kembali, tetapi tepi dari alam
semesta ini akan menjadi sangat dekat satu sama lain sehingga tepi alam semesta
ini akan ditolak oleh kekuatan yang mirip dengan kekuatan yang menolak bola
saat Anda memantulkannya di lantai. Teori Big Bounce ini akan sangat
mirip dengan Big Bang, dan akan memproduksi alam semsta baru. Dalam teori ini,
alam semesta kita adalah alam semesta seri pertama, atau alam semesta seri
ke-400. Tidak ada satu carapun untuk mengetahui.
Teori
Tentang Kiamat Ketiga: Vacuum Metastability Event
Salah
satu teori tentang kiamat ini menjelaskan tentang ide bahwa alam semesta eksis
dalam kondisi, yang secara fundamental, tidak stabil. Jika Anda memperhatikan
nilai dari partikal fisika kuantum, beberapa orang mengatakan bahwa alam
semesta kita sedang “berjungkat-jungkit” diujung stabilitas. Jadi, beberapa
ilmuwan berteori bahwa milyaran tahun dari sekarang, alam semesta akan “jatuh
ke tepi.” Saat hal ini terjadi, pada suatu tempat dalam alam semesta, sebuah
gelembung akan muncul. Setelah itu, gelembung tersebut akan mengembang dalam
kecepatan cahaya dan menghancurkan semua hal yang disentuhnya.
Tetapi
jangan khawatir: alam semesta tetap masih ada. Gelembung ini adalah alam
semesta “yang serupa tapi tak sama.” Hukum fisika akan berubah, dan mungkin
saja siklus hidup itu sendiri.
Teori Tentang Kiamat Keempat: The Time Barrier
Jika
kita mencoba untuk mengkalkulasi probabilitas dalam multiverse, kita akan menemukan masalah yang
sama seperti alam semesta dengan waktu yang tak terbatas: Semua hal memiliki
100 persen kemungkinan untuk terjadi. Untuk mengatasi hal ini, para ilmuwan menggunakan
sebagian kecil alam semesta untuk menghitung kemungkinan yang akan terjadi
didalamnya. Hal ini membuat kalkulasi yang dilakukan berhasil, tetapi batasan
yang mereka buat selalu memotong alam semesta pada tepi luar dari sebagian
kecil alam semesta yang diambil sebagai sampel. Jadi, Anda mungkin memotong
ujung atas Kalimantan jika Anda menggambar lingkaran ditengah-tengah peta
Indonesia.
Karena
hukum fisika tertolak dalam multiverse tak
terbatas, satu-satunya cara untuk membuat hukum fisika masuk akal yaitu jika
batasan tersebut benar adanya, batasan fisik tersebut sebenarnya bisa menjadi
lebih luas. Jadi, beradasarkan fisika, teori tentang kiamat ini menjelaskan
bahwa disuatu waktu, setelah 3.7 milyar tahun, kita akan melampaui batasan
waktu tersebut, dan disitulah kiamat akan terjadi.
Teori
Tentang Kiamat Kelima: Multiverse
Dalam salah satu teori
tentang kiamat, yaitu telori multiverse, kiamat
itu tidak terjadi sama sekali. Karena alam semesta itu tidak terhitung
banyaknya, dan semua alam semesta ini mungkin masuk atau keluar dari
eksistensi. Jadi, di alam semesta lain mungkin sedang terjadi Big Bang
sekarang, dan alam semesta kita mungkin akan berakhir dengan Big Crunch. Tetapi
hal itu tidaklah penting, karena dalam multiverse, alam
semesta kita adalah salah satu alam semesta dari alam semesta yang tidak
terbatas jumlahnya, dan masih ada “alam semesta” yang lebih besar diluar sana.
Alam semesta adalah semua hal, apapun itu yang mewujudkan dirinya sendiri.
Meskipun
waktu itu sendiri bisa habis dalam alam semesta lain, dalam teori multiverse, alam semesta baru itu terbentuk
sepanjang waktu. Berdasarkan fisika, jumlah alam semesta baru akan selalu lebih
besar daripada alam semesta lama. Jadi teorinya, jumlah alam semesta ini makin
meningkat.
Teori Tentang Kiamat Keenam: The Eternal Universe
Salah
satu teori tentang kiamat, yang selalu didengungkan sejak zaman dulu. Konsep
ini adalah salah satu konsep pertama yang diciptakan manusia tentang sifat
alami alam, tetapi ada hal baru dalam teori ini yang sedikit lebih serius.
Alih-alih
dimulainya waktu sejalan dengan Big Bang, waktu itu sendiri bisa jadi telah ada
sebelumnya, dan Big Bang bisa saja terhadi karena akibat tabrakan dari dua brane (struktur semacam selimut yang ada
diluar angkasa, yang membentuk eksistensi yang lebih tinggi). Dalam teori ini,
alam semesta terbentuk semacam siklus, dan akan terus mengembang selamanya.
Kita
dapat mengetahui ini secara pasti dalam 20 tahun kedepan. Para ilmuwan telah
meluncurkan satelit Planck yang melakukan survei alam semesta untuk pola
radiasi, untuk memprediksi teori alam semesta manakah yang benar. Memang cukup
lama, tetapi begitu manusia mengetahui pola radiasi yang ada, kita dapat
memahami lebih lanjut bagaimanakah alam semesta dimulai, dan bagaimanakah
akhirnya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar